Entah sudah berapa kali adegan mesum beredar di milis-milis. Menurut saya, kasus yang paling terkenal adalah adegan mesum yang kemudian diberi judul Bandung Membara. Bahkan keyword nama institut tempat salah seorang pelaku menuntut ilmu itu di Google lebih banyak memunculkan kasus itu daripada seluk-beluk akademi itu sendiri. Ironis, bukan?
Kemudian ada lagi kasus foto mesum orang seperti B’Jah dan orang seperti almarhumah Sukma Ayu. Entah bagaimana akhirnya kasus ini berujung. Yang pasti, kedua selebritis ini akhirnya juga kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaan infotainmen yang haus gosip.
Ada lagi kasus foto porno calon Bupati Pekalongan yang beradegan bugil bersama orang yang bukan muhrimnya. Foto-foto pribadi ini beredar dari milis ke milis dan tidak mungkin untuk dihentikan.
Yang pasti tidak akan dilupakan adalah beredarnya foto-foto pribadi artis Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo yang waktu itu belum diketahui sebagai pasangan suami istri.
Kasus yang sekarang masih hangat adalah tersebarnya foto mesum anggota DPR dari partai Golkar yang ditengarai bernama YZ dengan penyanyi dangdut yang tidak terkenal bernama ME. Wajah kedua “pemain” adegan porno itu dengan mudah bisa dikenali karena memang tampak jelas. Hampir mustahil pelakunya bisa mengelak tudingan khalayak umum bahwa mereka pelakunya. Untuk kasus ini, pakar telematika tampaknya tidak perlu dihadirkan. Bukan begitu, sodara-sodara?
Semua kasus-kasus di atas tersebar luas karena ada mediumnya, yaitu internet. Aneka milis yang anggotanya berjumlah ribuan dengan leluasa bertukar gambar atau film tanpa sensor. Ini memang sifat medium internet yang instan dan tidak bisa difilter.
Sebagian orang tampaknya belum sadar dengan media canggih seperti handphone berkamera dan sejenisnya. Tidak heran jika ada saja orang yang mau difoto atau diambil gambarnya dalam adegan mesum. Dia tidak tahu bahwa materi foto/film itu dengan mudah bisa dipindahkan ke komputer. Dari mesin yang bernama komputer ini, file itu dengan mudah digandakan, dipindah dan disebar ke seantero penjuru dunia dengan bantuan internet. Fantastik, bukan?
Bahkan, tanpa bantuan komputer pun foto/film itu bisa dengan mudah tersebar berkat teknologi MMS. Bayangkan saja seandainya kita sudah menggunakan teknologi 3G yang mempunyai kecepatan sangat tinggi dan mampu mengupload/memindah file dalam jumlah yang lebih tinggi.
Sartono Mukadis, seorang psikolog tenar itu, menyebut tindakan YZ sebagai seorang politis itu sebagai kebodohan. Ugh…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment