Sejak kabar tentang pernikahan kedua AA Gym dengan seorang wanita, pro dan kontra mengenai poligami terus didiskusikan dalam berbagai forum. Ada yang setuju, ada pula yang tidak setuju. Ada pula yang bingung. Ada yang mendasarkan kesetujuannya terhadap poligami pada kitab suci yang diyakini. Ada yang kontra terhadap poligami karena melihat sifat manusia yang sulit sekali (untuk tidak mengatakan tidak mungkin) bersikap adil terhadap dua orang.
Ya, begitulah, diskusi di masyarakat berlangsung terus.
Saya sendiri tidak setuju dengan poligami. Kenapa? Hati nurani saya mengatakan bahwa manusia (lelaki maupun perempuan) adalah mahluk pencemburu dan tidak bisa bersikap adil seadil-adilnya. Dan, yang namanya cemburu itu adalah rasa yang tidak enak, sakit.
Saya sendiri tidak setuju dengan poligami. Kenapa? Hati nurani saya mengatakan bahwa manusia (lelaki maupun perempuan) adalah mahluk pencemburu dan tidak bisa bersikap adil seadil-adilnya. Dan, yang namanya cemburu itu adalah rasa yang tidak enak, sakit.
Saya tidak bisa membayangkan orang yang saya cintai membagi cintanya dengan orang lain. Itu saja alasan saya tidak setuju dengan poligami. Dasar ketidaksetujuan saya hanyalah hati nurani saja, bukan berdasarkan kitab suci. Seandainyapun kitab suci memperbolehkan poligami, saya tidak akan menyetujuinya.
Ini pandangan saya pribadi. Saya tidak memaksakan pandangan saya ini ke orang lain dan saya yakin pandangan saya ini tidak akan tergoyahkan oleh alasan apapun. Jadi, jika ingin berkomentar, please, jangan ceramahi saya dengan ayat-ayat dari kitab suci manapun. Silakan berkomentar saja. Saya senang dengan diskusi, kok.
Intinya adalah bagaimana nurani Anda menyikapi tentang poligami?
No comments:
Post a Comment